PEMAHAMAN KERAMIK INDONESIA
Jaman Penjajahan Belanda
Teknologi pembuatan keramik dapat dikatakan mulai berkembang
dengan didirikannya Laboratorium Keramik atau “Het Keramische Laboratorium”
pada tahun 1922 di Bandung. Fungsi utama laboratorium ini sebagai pusat
penelitian bahan bangunan seperti bata, genteng, saluran air dan sebagainya
yang terbuat dari tanah liat. Selain itu mengembangkan teknologi glasir untuk barang gerabah halus yang disebut
dengan ‘aardewerk’. Pusat penyuluhan bidang keramik sasarannya pada
kehidupan gerabah pedesaan saja. Masyarakat kota belum banyak mengenal keramik
bakaran tinggi pada masa itu, dan lebih suka menggunakan barang impor dari negeri China atau Eropa.