PEMAHAMAN KERAMIK INDONESIA
Jaman Penjajahan Belanda
Teknologi pembuatan keramik dapat dikatakan mulai berkembang
dengan didirikannya Laboratorium Keramik atau “Het Keramische Laboratorium”
pada tahun 1922 di Bandung. Fungsi utama laboratorium ini sebagai pusat
penelitian bahan bangunan seperti bata, genteng, saluran air dan sebagainya
yang terbuat dari tanah liat. Selain itu mengembangkan teknologi glasir untuk barang gerabah halus yang disebut
dengan ‘aardewerk’. Pusat penyuluhan bidang keramik sasarannya pada
kehidupan gerabah pedesaan saja. Masyarakat kota belum banyak mengenal keramik
bakaran tinggi pada masa itu, dan lebih suka menggunakan barang impor dari negeri China atau Eropa.
Jaman Pendudukan Tentara Jepang
Dengan masuknya tentara Jepang , pabrik keramik di Bandung
telah diubah namanya menjadi “Toki Shinkenjo”. Laboratorium ini berfungsi
sebagai balai penelitian yang meneliti dan mengembangkan serta memproduksi
barang-barang keramik dengan suhu bakar tinggi. Produknya antara lain: bata
tahan api, botol sake, dan sebagainya. Barang-barang tersebut dibuat untuk
keperluan bala tentara Jepang di Indonesia.
Jaman Pemerintah Republik Indonesia
Sejak pemerintahan dipegang pemerintah republik Indonesia,
maka “Toki Shinkenjo” berubah nama menjadi Balai Penyelidikan Keramik (BPK),
dalam operasionalnya dilengkapi dengan alat-alat pengujian dan alat-alat
produksi yang lebih modern. Fungsi dan tugas BPK semakin berkembang, tidak
hanya berporduksi barang-barang keramik, gelas, isolator listrik tetapi juga aktif melakukan kegiatan penelitian barang-barang mentah
keramik hasil temuan bahan keramik di beberapa tempat. Dengan diketemukannya
bahan-bahan mentah yang melimpah seperti kaolin, felspard, kwarsa dan
sebagainya. maka sejak tahaun 1960-an bermunculan pabrik-pabrik keramik
dibebebrapa kota. Produknya pun bermacam-macam seperti produk gerabah,
stoneware dan porselin, jenis produksinya antara lain peralatan makan dan
minum, benda hias, barang tahan api, bata tahan api, alat-alat teknik, gips, email,
dan keramik bahan bangunan. Sekitar tahun 1969 BPK mencoba mengembangkan apa
yang disebut dengan keramik ‘biru putih’ yaitu imitasi keramik China yang
pembakarannya pada suhu 1300 derajat celcius. Dengan diperkenalkanya produk ala
China ini maka banyak perusahaan lain di kota Bandung memproduksinya; seperti
pabrik keramik di Kiara Condong, pabrik keramik Tanah Agung di kota Malang,
serta pabrik keramik di Plered-Purwakarta. Produk keramik dengan corak biru
putih tersebut ternyata banyak penggemarnya. Pada masa Pelita ke dua munculah
harapan-harapan baru untuk penggunaan benda keramik di hotel-hotel di Jakarta
dan di kota-kota lain.
Benda keramik tersebut berupa peralatan makan, hiasan dan
tempat bunga. Kemudian berlanjut ke masyarakat kota yang mulai terbiasa
menggunakan benda-benda keramik dan sedikit demi sedikit munculah keinginan
benda tersebut sebagai kebutuhan rumah tangga.
Kehidupan dunia keramik mulai bangkit dan tumbuhnya
perusahaan kecil dan menengah yang bergerak dibidang keramik seperti terdapat
di Bandung, Plered-Purwokweto, Klampok, Bayat-Klaten, Malang, Yogyakarta dan
lainnya daerah di luar Jawa. Dengan perjalanan waktu, dan dengan adanya
pendidikan tinggi seni rupa seperti ITB Bandung, ASRI (ISI) Yogyakarta, ASTI
(ISI) Surakarta dan universitas lainnya mulai menelurkan seniman akademisi
keramik yang turut menghidupkan dunia keramik saat ini. Namun, ditengah
kemajuan industri keramik dunia, industri keramik Indonesia belum mengalami
kemajuan yang signifikan walaupun kemajuan dalam bidang keramik ini sudah
menjadi tuntutan pasar. Hal ini disebabkan karena sarana dan prasarana, berupa
alat-alat untuk mengembangkan industri keramik itu termasuk mahal. Selain
itu teknologi yang adapun sulit didapat. Sebab bahan-bahan
untuk keramik maju harus bahan yang lebih murni. Tetapi usaha-usaha untuk
mengembangkan industri keramik, berupa penelitian-penelitian tetap dilakukan,
kegiatan seperti ini telah menjadi kegiatan rutin seperti Balai Besar Keramik
di Bandung, juga kegiatan-kegiatan pengembangan desain untuk benda keramik di
industri seperti di Sango Semarang, industri keramik di Tangerang dan di
industri lainnya. Dari hasil pembinaan dan bimbingan dari pemerintah dan pihak
terkait, baik produktivitas dan variasi bentuk juga pengalaman perajin semakin
meningkat. Perkembangan dari bentuk produk keramik yang masih melekat ciri khas
dari masing-masing daerah semakin menarik dan memperkaya hasil budaya bangsa.
Perkembangan dunia pariwisata yang makin maju memberikan dampak yang sangat
bagus bagi perkembangan keramik.
Seni keramik Indonesia yang berada di pusat-pusat industri padat modal
terutama keramik pakai massal mengalami perkembangan sesuai dengan
konsumsi atau kebutuhan masyarakat yang telah maju sudah tidak terelakkan lagi,
juga untuk tujuan ekspor. Demikian pula dengan seni kerajinan dan industri
kecil sesuai dengan kemajuan tingkat perekonomian dan apresiasi masyarakat
serta sudah memasuki pasaran internasional.
Akan tetapi, seni keramik murni dan kreatif Indonesia tidaklah tumbuh di
pusat-pusat industri dan keramik tradisional, melainkan datang dari kalangan
keramikus yang berlatarbelakang pendidikan akademis dan seniman seni rupa. Di
samping itu keberadaannya hanya di kota-kota besar saja, seperti Jakarta,
Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Solo, Malang dan Denpasar-Bali.
Kebanyakan dari mereka menolak karyanya menjadi benda pakai dan seringkali
menyebutnya sebagai “keramik kreatif” atau “keramik ekspresi”. Sebagai yang
tergolong seni keramik murni, para penciptanya mempunyai maksud dan tujuan
tertentu. Pengungkapan seni secara bebas dan tidak terikat oleh
kegunaan atau fungsi pakai tertentu. Karya-karya seniman keramik ini berdiri
sendiri dan mempunyai daya tarik sendiri serta eksistensi sendiri pula.
Penilaiannya tentu sangat relatif, subyektif dan individualis serta tak
terukur. Sehingga kini pameran keramik jenis ini sangat langka dan perlu
didorong untuk mengimbangi perkembangan kehidupan yang memasuki era global agar
tidak ketinggalan dengan negara maju lainnya di Dunia.
nb: bagi mahasiswa UNESA SRA 2011 dilarang copy paste di sini ya :P
0 komentar:
Posting Komentar